Poltak Hotradero : Ada apa dengan PIGS countries

Tulisan ini dimuat di Harian Bisnis Indonesia Edisi 15 Februari 2009

Ada Apa Dengan PIGS?
Volatilitas tinggi di pasar uang global masih akan berlangsung

Dua pekan lalu pasar modal dunia mengalami guncangan hebat. Bursa Asia yang sebelumnya terpengaruh oleh pengetatan likuiditas di China dan India kembali berhadapan dengan perkembangan global yang berasal dari Eropa.

Semua ini adalah lanjutan dari krisis di Yunani yang telah berlangsung sejak Desember lalu, dan saat ini melebar ke Portugal dan Spanyol, dan diperkirakan masih akan berlanjut hingga ke Italia ataupun Irlandia. Dari rangkaian inilah muncul istilah PIGS (Portugal, Italy/Ireland, Greece, Spain). Pendeknya, pasar modal dunia terseret oleh PIGS.

Mata uang euro yang semula dianggap sebagai safe haven mulai pudar reputasinya. Dolar pun beranjak menguat kendati fundamental ekonomi Amerika masih lemah. Efek dari hal ini bersifat negatif terhadap instrumen investasi global, karena kenaikan harga instrumen global selama setahun terakhir ini banyak berasal dari aksi carry trade.

Dalam skema carry trade, spekulator melakukan short pada instrumen dengan imbal hasil rendah (seperti USD) sekaligus mengambil posisi long pada instrumen dengan potensi imbal hasil tinggi semisal saham di emerging markets dan komoditas.

Ketika mata uang yang mengalami posisi short menguat, maka spekulan membalik posisi dengan melakukan carry trade unwinding, di mana saham dan komoditas dijual dan posisi short dinetralkan dengan cara mengambil posisi long.

Akar masalah

Lalu, apa yang menyebabkan Euro melemah? Akar masalah terletak pada konsekuensi penghentian Quantitative Easing (QE) oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pada Desember 2009 lalu.

QE adalah usaha bank sentral menstimulasi ekonomi dengan cara melonggarkan kriteria kredit bagi korporasi dan lembaga keuangan. Dengan cara ini, Bank Sentral akan membeli ataupun menerima gadai surat-surat berharga pasar uang dari rating lebih rendah. Untuk kasus Eropa, rating minimal untuk memperoleh pinjaman jangka pendek telah diturunkan menjadi BBB dari semula rating A-.

Sebagai akibatnya, Yunani yang menjadi salah satu negara pengguna mata uang Euro (negara Eurozone) dengan peringkat utang terendah (yaitu BBB), menerbitkan surat utang jangka pendek sebanyak-banyaknya. Hal ini dipicu oleh tingginya permintaan akibat selisih bunga yang tinggi antara surat utang Yunani dan tingkat bunga repo ECB.

Masalah serius muncul saat berakhirnya skema QE. ECB mengetatkan kembali kriteria surat utang yang boleh digunakan untuk transaksi repo. Sialnya, hal ini terjadi bersamaan dengan dua perkembangan penting di Yunani, yaitu peningkatan defisit anggaran pemerintah dan dibukanya penyelidikan atas manipulasi data ekonomi oleh Yunani saat mengajukan diri menjadi anggota Eurozone pada 2002.

Hal itulah yang mendorong terjadinya krisis mini terhadap surat utang Yunani tepat sebulan setelah program QE ECB berakhir pada Desember 2009.

Berhenti sampai di situ? Ternyata tidak. Perhatian pasar uang global bergeser ke negara-negara Eurozone lain yang berpotensi mengalami masalah dalam pendanaan, terkait dengan tingginya defisit anggaran serta tingkat utang terhadap PDB. Dari kriteria lanjutan inilah negara-negara seperti Portugal, Spanyol, Italia dan Irlandia masuk dalam daftar pantau investor global.

Negara-negara dalam PIGS dikenal memiliki defisit anggaran yang lebar dan posisi utang terhadap PDB yang tinggi. Kesepakatan Maastricht yang dijadikan acuan keanggotaan Eurozone memang mengisyaratkan angka defisit maksimum sebesar 3% dan rasio utang terhadap PDB sebesar 60%, namun akibat krisis ekonomi global, diberikan kelonggaran temporer bagi negara-negara Eurozone selama 3 tahun sejak pelanggaran besaran defisit maupun utang.

Masalahnya, tenggat waktu bagi Yunani untuk menekan defisit dan utang adalah tahun 2010 ini. Mengapa secepat itu? Karena bahkan sebelum krisis global berkecamuk Yunani telah melanggar batas kesepakatan Maastricht.

Melihat postur anggaran Yunani tahun ini dan tahun depan, pengetatan defisit dan utang akan sulit sekali terwujud dan terdapat kemungkinan Yunani harus menghadapi sanksi dengan kemungkinan terburuk dipaksa keluar dari keanggotaan Eurozone. Untuk mencegah hal tersebut, usulan agar Yunani meminta bantuan darurat dari IMF telah diwacanakan. Langkah ini dilakukan setelah rencana meminta pinjaman dari China gagal terwujud.

Di dalam Eurozone sendiri terdapat masalah lanjutan, di mana kegagalan dalam mendisiplinkan Yunani akan berkonsekuensi buruk, mengingat hampir seluruh negara Eurozone mengalami pelebaran defisit anggaran sebagai konsekuensi dari penanganan krisis, sehingga tambahan volume utang yang meningkat dapat meningkatkan risiko kegagalan pembayaran (default). Secara empiris, risiko ini meningkat tajam pada negara dengan posisi utang terhadap PDB sekitar 100%. Bila terjadi default, maka efeknya akan menyebar ke seluruh Eurozone.

Hubungan dagang dan transaksi intra Eurozone yang mencapai lebih 70% volume perdagangan, juga membawa konsekuensi pelemahan di salah satu negara anggota berpotensi negatif terhadap ekonomi negara lain lewat transmisi melemahnya angka penjualan bagi korporasi di wilayah Eurozone. Konsekuensinya, potensi penerimaan pajak dapat terganggu dan semakin menyulitkan usaha pemulihan ekonomi Eropa.

Risiko ke depan adalah perlambatan ekonomi dari kawasan Eropa dapat mengganggu pemulihan ekonomi global. Padahal tekanan di sektor keuangan publik masih akan berlanjut, di mana konsultan McKinsey Global mencatat bahwa berbagai pemerintah di dunia secara kumulatif menerbitkan sekitar US$ 3 triliun surat utang baru hanya untuk tahun ini saja.

Dampak ke Indonesia

Menyaksikan betapa sensitifnya dunia terhadap gejolak finansial PIGS, maka negara-negara ekonomi berkembang dan terlebih Indonesia, tentu harus bersikap waspada. Berakhirnya QE oleh Bank of England pada Februari 2010, serta berakhirnya QE oleh The Fed pada bulan Maret 2010 mengisyaratkan bahwa volatilitas tinggi di pasar uang global masih akan berlangsung.

Beruntunglah Indonesia yang secara tepat menerbitkan Global Bond senilai US$2 miliar pada awal Januari 2010 pada saat volatilitas dan tingkat suku bunga masih relatif rendah. Dibantu oleh postur defisit anggaran Indonesia yang lebih rendah daripada tahun 2009 serta posisi utang pemerintah terhadap PDB di bawah 30%, maka posisi Indonesia jauh lebih baik dibanding dengan kebanyakan negara maju dan negara berkembang. Hal itu yang harus terus dipertahankan.

Namun begitu, kewaspadaan finansial masih harus terus dipelihara, mengingat imbas eksternal dari pergerakan nilai tukar, harga komoditas, serta arus investasi global-masih akan berlangsung setidaknya hingga akhir semester pertama tahun 2010 ini. Kita tidak bisa lagi hanya bergantung pada keberuntungan.

Poltak Hotradero : yunani crisis note

Berikut adalah Serial Twits yg saya tuliskan di @hotradero minggu lalu yg isinya menjelaskan tentang apa yang terjadi dalam krisis keuangan Yunani:

01. Masalah bermula saat krisis, di mana Bank Sentral Eropa (ECB) melonggarkan kriteria Bond yg bisa diterima ECB untuk jaminan kredit

02. Pelonggaran kriteria Bond utk kolateral ini disebut Quantitative Easing (QE). Tujuannya agr bank kmbli menyalurkan kredit. Ekonomi jalan

03. Bukan cuma ECB yg melakukan QE, melainkan jg Bank Sentral Inggris, Bank Sentral Jepang, dan Federal Reserve sbg Bank Sentral Amerika

04. Di Eurozone (negara pengguna Euro) negara dg rating Bond terendah adlh Yunani, maka Bank rebutan membeli Bond Yunani. Mengapa?

05. Karena rating rendah memberikan bunga tinggi (& sebaliknya). Bank memanfaatkan selisih tingkat bunga itu demi meningkatkan laba

06. Akibat tingginya permintaan, maka Pemerintah Yunani menerbitkan surat utang sebanyak2nya. Aji mumpung. Harusnya utk stimulus saja

07. Konsekuensinya, Utang Yunani thd PDB meningkat drastis. Di atas 100%. Defisit budget Yunani pun naik krn pengeluaran naik tajam

08. Akhir 2009 EuroStat (kantor statistik Eropa) menemukan bhw Yunani menyembunyikan defisitnya. Harusnya Yunani tdk lolos ikut Euro

09. Saat pemerintah baru Yunani terbentuk, budget defisit >10%. Karena skandal EuroStat, Pemerintah Yunani tdk dipercaya pasar lagi

10. Akibatnya lelang Bond Yunani tdk laku bila tdk disertai bunga lbh tinggi. Padahal makin tinggi bunga, makin berat beban Yunani

11. Yunani minta tolong Uni-Eropa & janji akan potong defisit budget. Eropa mau menolong, tp tidak satu suara. Perancis vs. Jerman

12. Perancis ingin internal Eropa, tdk ada pihak luar. Jerman ingin IMF dilibatkan, spy ada yg obyektif mengawasi budget Yunani

13. Merkel, PM Jerman dpt tekanan dlm negeri, krn bailout Yunani ongkos terbesarnya akn ditalangi Jerman sbg ekonomi terbesar Eropa

14. Perancis akhirnya setuju IMF dilibatkan sbg cadangan, hny dg cara itu Jerman mau ikut bantu, kendati dlm negeri Jerman ngedumel

15. Terjd pemotongan budget Yunani. Rakyat Yunani protes & mogok terutama PNS-nya. Ekonomi melambat pdhl utang makin membengkak

16. Angka budget terakhir, ternyata defisit > dr dugaan. Pasar bond makin tdk percaya pd Pemerintah Yunani. Harga Bond Yunani anjlok

17. Yunani pny utang jatuh tempo tgl 19 Mei 2010, agaknya tdk punya uang buat melunasi. Lembaga rating S&P menurunkan peringkat Yunani

18. PM Yunani minta tolong Eropa agr bailout segera diaktifkan. Masalahnya, ada bbrp negara punya masalah mirip dg Yunani

19. Negara2 itu adlah: Portugal, Spanyol, & Italia. Disebut sbg PIGS / nama sopannya Club Meds - krn dekat pantai Mediterania

20. Oleh EuroStat ternyata ketahuan Portugal jg menyembunyikan budget defisit. Pasar bereaksi negatif thdp bond Portugal

21. Timbul masalah baru, kalau Yunani dibailout, maka Portugal & Spanyol pun harus ikut dibail out. Mau pake duit siapa?

22. Walaupun Yunani cuma 2% PDB Eropa, tp Spanyol ukuran negaranya 4x Yunani. Hampir pasti Jerman ogah talangin yg lebih besar lagi

23. Ada bebrp skenario: PIGS ditendang keluar atau Jerman check-out dr Euroland. Dua2-nya jelek. Kepercayaan thdp Euro jeblok

24. @w_reksa: uang hasil penjualan bond ini paling besar digunakan untuk sektor mana? Untuk gaji & bonus+tunj. sosial PNS+Pensiunan Yunani

25. Yg gilanya adlah: Bank2 Yunani dipaksa pemerintah Yunani utk beli Bond Yunani. Kalau bond Yunani default, bank-nya bisa kolaps

26. Dari pernyataan perating S&P, bila terjadi default (gagal bayar) pemegang bond Yunani bisa kehilangan sekitar 30-40% dr nilai bond

27. @benhan: Kalo Yunani tidak dibail-out apa pengaruh paling signifikan terhadap ekonomi Europe?Neraka. Krn bank2 Eropa pd pegang Bond Yunani!

28. Kenapa Perancis paling ngotot mau bailout Yunani? Krn bank2 Perancis pegang €75,7 Milyar Bond Yunani. Bs lihat di sini: http://bit.ly/9NhfdO

29. Jd, Perancis ingin Yunani dibailout agar Bank Perancis selamat - tp bailoutnya pake duit Jerman. Nah, ngerti kan gimana kesalnya Jerman?

30. Yg tragis IMF. Kenapa? Karena Yunani anggota IMF, jd tdk bisa ditolak kl minta bantuan. Repotnya, IMF pasti akn jd bulan2an politik se Eropa

31. Bantuan IMF bunganya plg murah tp syaratnya paling ketat. EU bunganya lebih mahal, syaratnya lbh longgar. Kalo gagal siapa yg disalahin?

32. Dlm 6 bln lg dijamin akan bnyk yg ngomong kata "Neolib, IMF, Yunani, Krisis" - dlm satu kalimat, tanpa peduli soal proses & latar belakang

Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger | Blue Business Blogger