sistem ekonomi ala percakapan warteg
Apa sih neolib?
X : you kmaren simak berita gak? gua ilfil banget nih katanya presiden kita neolib ya?
Y: oh nonton sih, ah biasa lah itu politik, politik kan tembak tembakan, mo nembak dari sisi mana terserah anda, hehe.
X : lo kan belajar ekonomi ya, apa sih neolib itu? produk amerika ya? produk setan?
Y: mesti diluruskan, neolib itu setahu saya suatu faham sama halnya dengan marhaenisme soekarno, dan lain lain jadi bukan hanya untuk ekonomi saja orang suka campur campur kapitalisme neolib, amerika dan lain lain padahal itu beberapa entitas yang terpisah
X: duh itu apa lagi sih?, satu satu aja lah neolib itu apa sih?
Y : neolib mungkin yang orang mengerti tidak jelas, sebagian besar orang hanya membaca dari wikipedia, atau sumber sumber yang partisan dan parsial, tanpa mengerti apa philosophi dasar nya, sama halnya dengan sosialisme, marxisme, dll, liberalisme itu salah satu jalan menuju kemakmuran semua, hanya dalam perspektif yang lebih adil.
X : wapres kita ekonom ya, dia ikut ikut neolib?
Y : sebenernya neolib tidak pernah ada dalam sistem ekonomi manapun, ketika ekonomi disebut sistem, artinya ada sesuatu yang tidak berdasarkan pada mekanisme pasar per se. hampir 10 tahun saya belajar ekonomi, neolib tidak pernah menjadi mazhab resmi, yang ada ekonomi klasik dan neoklasik. Perlu dipahami ekonomi itu tidak statis, sangat dinamis, setidaknya sampai kini tidak banyak bukti valid yang mana yang paling benar, setiap sistem punya kelemahan dan kebaikan sendiri
X : bisa jelasin singkatnya gmana?
Y : mungkin simpelnya gini, ekonom klasik dan neo klasik percaya peran pemerintah yang seminimal mungkin, walaupun bukannya tidak ada, bastiat misalnya menolak peran pemerintah di pasar, tapi peran pemerintah tetap perlu di beberapa bidang. anti-thesis yang paling keras adalah sosialisme, tidak ada pasar, yang ada hanya perintah.
Y : oh ya perbedaan yang paling mendasar antara keduanya liberalisme menjunjung tinggi hak, tapi minimal kewajiban, sedang sosialisme menjunjung kewajiban mutlak, dengan hak individu yang minimal
Y : di ekonomi ada satu lagi mahzab, namanya keynesians, diambil dari ekonom dan matematician hebat J.M keynes, nah di ilmu ekonomi keynes dan ekonom klasik (dan varian keduanya) yang tetap hidup sampai kini, berdebat dan terus berkembang. Tidak ada yang namanya neolib atau apapun itu. Apalagi sosialisme, itu sudah mati sejak tahun 1990. Kenapa? karena ekonom melihat apa yang telah terjadi dengan negara negara dengan sosialisme paska jatuhnyaUSSR, ambruk, nyaris sekarat.
X: siapa lagi keynes ini?
Y: dia ekonom hebat, kritis karena pada saat ekonomi dunia krisis, ekonomi sulit untuk berkembang, patut dicatat dalam dalam, keynes tidak menolak Pasar!, keynes menilai perlu mekanisme tertentu agar supaya mekanisme pasar berjalan dengan semestinya. ini yang orang tidak juga mengerti.
X : gimana?X : you kmaren simak berita gak? gua ilfil banget nih katanya presiden kita neolib ya?
Y: oh nonton sih, ah biasa lah itu politik, politik kan tembak tembakan, mo nembak dari sisi mana terserah anda, hehe.
X : lo kan belajar ekonomi ya, apa sih neolib itu? produk amerika ya? produk setan?
Y: mesti diluruskan, neolib itu setahu saya suatu faham sama halnya dengan marhaenisme soekarno, dan lain lain jadi bukan hanya untuk ekonomi saja orang suka campur campur kapitalisme neolib, amerika dan lain lain padahal itu beberapa entitas yang terpisah
X: duh itu apa lagi sih?, satu satu aja lah neolib itu apa sih?
Y : neolib mungkin yang orang mengerti tidak jelas, sebagian besar orang hanya membaca dari wikipedia, atau sumber sumber yang partisan dan parsial, tanpa mengerti apa philosophi dasar nya, sama halnya dengan sosialisme, marxisme, dll, liberalisme itu salah satu jalan menuju kemakmuran semua, hanya dalam perspektif yang lebih adil.
X : wapres kita ekonom ya, dia ikut ikut neolib?
Y : sebenernya neolib tidak pernah ada dalam sistem ekonomi manapun, ketika ekonomi disebut sistem, artinya ada sesuatu yang tidak berdasarkan pada mekanisme pasar per se. hampir 10 tahun saya belajar ekonomi, neolib tidak pernah menjadi mazhab resmi, yang ada ekonomi klasik dan neoklasik. Perlu dipahami ekonomi itu tidak statis, sangat dinamis, setidaknya sampai kini tidak banyak bukti valid yang mana yang paling benar, setiap sistem punya kelemahan dan kebaikan sendiri
X : bisa jelasin singkatnya gmana?
Y : mungkin simpelnya gini, ekonom klasik dan neo klasik percaya peran pemerintah yang seminimal mungkin, walaupun bukannya tidak ada, bastiat misalnya menolak peran pemerintah di pasar, tapi peran pemerintah tetap perlu di beberapa bidang. anti-thesis yang paling keras adalah sosialisme, tidak ada pasar, yang ada hanya perintah.
Y : oh ya perbedaan yang paling mendasar antara keduanya liberalisme menjunjung tinggi hak, tapi minimal kewajiban, sedang sosialisme menjunjung kewajiban mutlak, dengan hak individu yang minimal
Y : di ekonomi ada satu lagi mahzab, namanya keynesians, diambil dari ekonom dan matematician hebat J.M keynes, nah di ilmu ekonomi keynes dan ekonom klasik (dan varian keduanya) yang tetap hidup sampai kini, berdebat dan terus berkembang. Tidak ada yang namanya neolib atau apapun itu. Apalagi sosialisme, itu sudah mati sejak tahun 1990. Kenapa? karena ekonom melihat apa yang telah terjadi dengan negara negara dengan sosialisme paska jatuhnyaUSSR, ambruk, nyaris sekarat.
X: siapa lagi keynes ini?
Y: dia ekonom hebat, kritis karena pada saat ekonomi dunia krisis, ekonomi sulit untuk berkembang, patut dicatat dalam dalam, keynes tidak menolak Pasar!, keynes menilai perlu mekanisme tertentu agar supaya mekanisme pasar berjalan dengan semestinya. ini yang orang tidak juga mengerti.
Y : coba analogikan dengan keluarga, bagi orang neoklasik biarkan saja anak anak anda berinteraksi dengan dunia luar secara bebas, jangan ada restriksi dan jangan kasih uang subsidi
, si anak dibiarkan bebas berekspresi, lambat laun anak itu akan belajar sendiri cara untuk hidup. Anak akan akhiranya mandiri, tapi tak terhitung beberapa kali dia harus jatuh dan bangun lagi. kapan kapan kita bahas baik buruknya ya..
X : kalo sosialisme?
Y : nah ini sebaliknya, anaknya diproteksi penuh, gak boleh interaksi dengan teman, tiap hari dicekokin bahwa dia anak hebat, semua maunya dikasih, tapi semua semua diatur, dari mau makan sampai buang air. Akibatnya karena terlalu diatur semua harus persis dan detail, ada takarannya masing masing. Kebayang gak kalo buang air ditakar? :)
X : keynes?
Y : nah keynes ditengah tengah, dia kayaknya orang tua yang cukup bijak, hehe
X: nah jagoan nih keynes, kenapa gak pilih keynes saja?
Y : wah belum tentu, gimana kalo anaknya banyak? orang tua itu akan sibuk sendiri
saking sibuknya bahkan gak bisa ngurus semua anaknya dengan semestinya, lama kelamaan dia akan lebih restriktif daripada distributif. Lebih repot lagi kalo orang tuanya gak bijak, dan berat sebelah, nanti ada yang terkorbankan, misal anak cewek sama anak cowok, anak ceweknya disuruh kawin muda, anak lakinya boleh sekolah, padahal anak ceweknya lebih pinter dari cowoknya. jadi sensitif sekali dengan preferensi orang tuanya. Anak yang dijadikan anak emas juga akan jadi malas dan lamban bahkan manja. Dalam sistem ekonomi negara ini masalah super-besar
X : waduh repot ya ternyata
Y : iya makanya jangan suka banyak komentar dulu kalo gak ngerti, minimal pelajari dulu
X : lalu kenapa orang banyak ngomong tentang sosialisme sekarang?
Y: Biasa orang kita suka terjebak romantisme sesaat, dan suka menilai sesuatu secara parsial, ekonom selalu percaya ada efek samping, namanya trade off, jika Pilih A dari B, maka selalu ada konsekuensinya dibanding pilih B dari A, dari sini kita mengukur pilihan kita.
X : jadi pilih capres yang baru deklarasi kemaren?
Y : saya ga ada urusan dengan capresnya, tapi cawapresnya memberikan statement teduh di hati ini, dia bilang " dia mau menggugat penjajahan baik dari luar negri...DAN DALAM NEGRI
X: maksudnya dalam negeri?
Y: di dalam negara ini terlalu banyak penjajah, yang selalu bilang "mana bisa" bukan "kita bisa"
yang slalu mengerdilkan negeri kita kecil, sempit, hina, miskin. Bodoh..itu lah kalo kita hanya macam kodok dalam tempurung, senangnya eksklusivisme.
X; siapa mereka?
Y : oh banyak, bahkan salah satu capres yang maju nanti sempat tertangkap kamera sewaktu ada diskusi dengan pengusaha dia bilang " rakyat kita itu penuh dengan kemiskinan dan kebodohan", miris saya dengarnya.
, si anak dibiarkan bebas berekspresi, lambat laun anak itu akan belajar sendiri cara untuk hidup. Anak akan akhiranya mandiri, tapi tak terhitung beberapa kali dia harus jatuh dan bangun lagi. kapan kapan kita bahas baik buruknya ya..
X : kalo sosialisme?
Y : nah ini sebaliknya, anaknya diproteksi penuh, gak boleh interaksi dengan teman, tiap hari dicekokin bahwa dia anak hebat, semua maunya dikasih, tapi semua semua diatur, dari mau makan sampai buang air. Akibatnya karena terlalu diatur semua harus persis dan detail, ada takarannya masing masing. Kebayang gak kalo buang air ditakar? :)
X : keynes?
Y : nah keynes ditengah tengah, dia kayaknya orang tua yang cukup bijak, hehe
X: nah jagoan nih keynes, kenapa gak pilih keynes saja?
Y : wah belum tentu, gimana kalo anaknya banyak? orang tua itu akan sibuk sendiri
saking sibuknya bahkan gak bisa ngurus semua anaknya dengan semestinya, lama kelamaan dia akan lebih restriktif daripada distributif. Lebih repot lagi kalo orang tuanya gak bijak, dan berat sebelah, nanti ada yang terkorbankan, misal anak cewek sama anak cowok, anak ceweknya disuruh kawin muda, anak lakinya boleh sekolah, padahal anak ceweknya lebih pinter dari cowoknya. jadi sensitif sekali dengan preferensi orang tuanya. Anak yang dijadikan anak emas juga akan jadi malas dan lamban bahkan manja. Dalam sistem ekonomi negara ini masalah super-besar
X : waduh repot ya ternyata
Y : iya makanya jangan suka banyak komentar dulu kalo gak ngerti, minimal pelajari dulu
X : lalu kenapa orang banyak ngomong tentang sosialisme sekarang?
Y: Biasa orang kita suka terjebak romantisme sesaat, dan suka menilai sesuatu secara parsial, ekonom selalu percaya ada efek samping, namanya trade off, jika Pilih A dari B, maka selalu ada konsekuensinya dibanding pilih B dari A, dari sini kita mengukur pilihan kita.
X : jadi pilih capres yang baru deklarasi kemaren?
Y : saya ga ada urusan dengan capresnya, tapi cawapresnya memberikan statement teduh di hati ini, dia bilang " dia mau menggugat penjajahan baik dari luar negri...DAN DALAM NEGRI
X: maksudnya dalam negeri?
Y: di dalam negara ini terlalu banyak penjajah, yang selalu bilang "mana bisa" bukan "kita bisa"
yang slalu mengerdilkan negeri kita kecil, sempit, hina, miskin. Bodoh..itu lah kalo kita hanya macam kodok dalam tempurung, senangnya eksklusivisme.
X; siapa mereka?
Y : oh banyak, bahkan salah satu capres yang maju nanti sempat tertangkap kamera sewaktu ada diskusi dengan pengusaha dia bilang " rakyat kita itu penuh dengan kemiskinan dan kebodohan", miris saya dengarnya.
11:02 PM
|
Labels:
igauan
|
This entry was posted on 11:02 PM
and is filed under
igauan
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment